KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt, berkat rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan petunjuk dan kekuatan-Nya sehingga kami (penulis) dapat menyelesaikan makallah penndidikan anti narkoba
Dan tidak lupa solawat beriring salam kami curahkan kepada junjungan kami Nabi besar Muhammad saw yang telah memberikan sinar kedamaian dan keimanan bagi seluruh umat manusia.
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makallah untuk tugas dengan judul peran pendidikan dalam mengatasi penyalah gunaan narkoba.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang telah berjasa memberikan motivasi dan modal demi terangkainya makallah ini.
2. Dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan makallah ini.
3. Dan semua pihak yang terlibat membantu dalam penyelesaian makallah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makallah ini , masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan dan penyusunan.
Jambi,27 juni 2011
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
B. Tujuan Pembahasan 3
C. Rumusan Masalah 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Peran pendidikan dalam Mengatasi Penyalahgunaan narkoba 4
B. Pendidikan Berbasis Sekolah 4
C. Peran Pengajar dan Orang Tua serta Mahasiswa 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Maraknya kasus narkoba belakangan ini, terutama yang mengincar anak-anak dan remaja dilingkungan sekolah. Tak urung membuat para anggota depdiknas resah, sebab dengan ketergantungan memakai narkoba mereka akan sakaw dan semakin sering menyalah gunakan akan semakin tergantung.
Penyalahgunaan narkoba dapat menimbulkan dampak kerugian terhadap kondisi kesehatan jasmani seorang juga psikis pemakaian. Perubahan psikis sering menimbulkan kendala hubungan social bagi penyalahguna narkoba dalam keluarga maupun masyarakat umum disekitarnya.
Seorang penyalahguna narkoba tidak akan hidup normal layaknya anggota masyarakat lainnya. Mereka biasanya mempunyai tingkah laku yang aneh dan menciptakan ketergantungan fisik dan psikologis pada tingkatan yang berbeda. Ketergantungan berarti mereka tidak dapat hidup tanpa menggunakan narkoba. Ketergantungan tersebut menyebabkan timbulnya rasa sakit jika ada upaya mengurangi penggunaan narkoba atau bahkan menghentikannya.
Sedang ketergantungan secara psikologis dapat menimbulkan tingkah l;aku yang kompulsif untuk memperoleh barang-barang haram tersebut. Bahkan sering kali penyalahguna akan melakukan tindakan keriminal untuk memperoleh uang yang kemudian digunakan buat membeli narkoba.
B. Tujuan Pembahasan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memotifasi para orang tua khususnya guru untuk mengawasi pergaulan para anak-anaknya/siswa. Dan untuk lebih mengetahui atau memahami peranan pendidikan dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba
C.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah:
1 Peranan pendidikan dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba
2 Pencegahan berbasis sekolah
3 Peranan pengajar, orang tua, serta mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan endidikan dalam Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba
Dalam masalah penanggulangan narkoba, sekolah dan universitas memegang peranan penting karena sekolah dan universitas merupakan tempat berkumpulnya anak-anak muda yang sering dijadikan sasaran. Berdasarkan data yang Bareskrim, Mabes Polri diketahui tersangka penyalahguna narkoba di lingkungan SD tahun 2003 berjumlah 88 orang dan meningkat tahun 2004 menjadi 407 orang. Di lingkungan SMP tahun 2003 berjumlah 632 orang dan tahun 2004 meningkat 968 orang, dan di lingkungan SMA tahun 2003 berjumlah 887 orang dan tahun 2004 meningkat berjumlah menjadi 1511 orang.
Sekolah sebagai institusi dan lembaga pendidikan memiliki empat komponen penting. Pertama, sekolah menyediakan kerangka kerja bagi perencanaan, pengimplementasian dan pengevaluasian dalam upaya pencegahan dan pengurangan penyalahgunaan drug (termasuk alkohol dan rokok). Kedua, sekolah menyediakan lingkungan fisik dan sosial bagi pengembangan kesehatan siswa berkaitan dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai sesuai dengan jenjang pendidikan. Ketiga, membantu siswa berperilaku (skills-based drug education) dan menciptakan kondisi yang sehat bagi siswa. Sekolah berperan dalam membentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan remaja nantinya dalam memilih dan mengambil keputusan untuk tidak menggunakan drug.
Diknas sebagai anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) salah satu tugas dan fungsinya untuk melakukan pencegahan narkoba khususnya di lingkungan sekolah dan universitas. Pencegahan berbasis sekolah dan universitas (School Based Prevention) mudah dilaksanakan karena sekolah dan universitas lebih berstruktur sehingga mudah diadakan pengawasan meskipun dilakukan secara komprehensif dan terpadu.
Biasanya, mereka yang terkena narkoba di sekolah dan universitas umumnya berawal dari merokok. Bahkan, anak-anak yang potensial menjadi penyalahguna narkoba biasanya berawal dari kebiasaan merokok kemudian meningkat dengan mencoba-coba mengisap/mengkonsumsi narkoba.
Diknas sebagai lembaga pemerintah yang ditugasi menangani masalah pendidikan telah menyatakan perang melawan narkoba dan sebagai salah satu wujud nyatanya dengan mengkampanyekan anti narkoba serta membentuk lembaga kebugaran jasmani yang bertugas mengurusi masalah narkoba.
Program pendidikan yang efektif dan luas merupakan bagian yang penting dari tindakan penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Pencegahan melalui pendidikan sebagai sebuah proses berkesinambungan dengan tujuan menghindari narkoba. Kurikulum dan program yang dikembang sebagai bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Oleh karena itu system pendidikan dan motivasi guru merupakan hal penting yang tidak akan diabaikan untuk dapat menjamin siswa-siswinya serta mahasiswa secara efektif menolak narkoba dan memilih cara hidup sehat. Dengan demikian perlu disiapkan materi pengajaran masalah keuntungan cara hidup sehat bebas dari narkoba. Namun yang terjadi yang menjadi kendala di dunia pendidikan sekarang belum seluruh guru mempunyai pengalaman dan pengetahuan dasar tentang narkoba.
B. Pencegahan Berbasis Sekolah
Pencegahan berbasis sekolah (School Based Prevention) lebih mudah dilaksanakan dikarena sekolah lebih berstruktur sehingga dapat diadakan pengawasan meskipun dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu. Dalam melaksanakan pendidikan pencegahan di sekolah dalam kurikulum maupun kegiatan exstrakurikuler yang menyangkut upaya meningkatkan kualitas hidup secara bertahap disisipkan pengetahuan atau pelajaran yang bertujuan untuk mensisialisasikan kebijakan penanggulangan dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dalam pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan narkoba dilingkungan sekolah perlu diadakan langkah-langkah, sebagai berikut antara lain menilai besar dan luasnya masalah dan mengembangkan mekanisme pengawasannya. Tetapkan kebhijakan yang jelas dan konsisten yang berlaku bagi siswa, guru dan semua personil di lingkungan sekolah yang menyelesaikan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah tidak di benarkan.
Menyelenggarakan program bantuan/pendukung anak-anak sejak TK sampai dengan mahasiswa, antara lain kelompok belajar, kegiatan-kegiatan alternative, konseling untuk teman sebaya, ketrampilan, kerja bakti social dan lain-lain. Kemudian mengharapkan partisipasi orang tua, dan pendekatan terpadu sekolah dan masyarakat.
C. Peran pengajar dan orang tua serta mahasiswa
1. Guru dan Dosen
Guru dan Dosen mempunyai tangung jawab dan kewajiban mendidik murid atau mahasiswanya berhasil menyelesaikan studinya. Dan merasa malu bilamana ada murid atau mahasiswanya gagal terutama karena ikut terlibat perkara Narkoba. Oleh karenanya guru dan dosen harus terpanggil turut serta dalam upaya mencegah dan memberantas Penyalahgunaan Narkoba.terusik bilamana terjadi perkara, Narkoba. Oleh karenanya guru/dosen mempunyai kewajiban berperan serta dalam upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan Narkoba
Kalau seorang anak dan satu keluarga baik sebagai pelajar, mahasiswa, maupun sebagai pemuda generasi penerus Bangsa seperti ini, bagaimana mungkin dia calon pemimpin Bangsa Indonesia. Tentunya orang tua yang menanggung resikonya terutama dalam hal penilaian masyarakat, orang tua tersebut gagal dalam membina keluarga. Bahkan dari diri orang tua tersebut merasa malu dengan tetangga atau sanak famili bilamana diketahui ada putera / anaknya terlibat Narkoba.Dengan uraian di atas diharapkan seluruh Bangsa Indonesia mempunyai persamaan kehendak harus bertekad dan berkata “Katakan Tidak Pada Narkoba”.
2. Orang Tua
Para orang tua berkepentingan dalam membina dan menyelamatkan kelangsungan ketentraman keluarga dan lingkungan sekitarnya. Karena orang tua yang pertama merasakan keharmonisan keluarga bilamana ada salah seorang dari anaknya terlibat perkara Narkoba. Anak terlibat Narkoba maka orang tua yang susah.
Dengan demikian orang tua berkewajiban untuk membina putera / puterinya agar tidak terlibat Narkoba, namun bilamana ada dari putera / puterinya sebagai pengguna Narkoba maka orang tua wajib dan berhak melaporkannya kepada yang berwajib serta sedini mungkin membawa anak ke Rumah Sakit / tempat rehabilitasi.
3. Peran Serta Mahasiswa
Mahasiswa harus menjadi panutan dan generasi penerus untuk memberikan pengabdiannya kepada masyarakat, Bangsa, dan Negara sesuai dengan Tri Darma Pendidikan yang diemban oleh setiap Mahasiswa, bertugas :Menghindari diri dari Penyalahgunaan Narkoba,Memperhatikan kegiatan teman mahasiswanya agar tidak terlibat Penyalahgunaan Narkoba, Memberi nasehat dan penyuluhan kepada rekan mahasiswanya untuk menjauhi Penyalahgunaan Narkoba,Memberitahukan kepada Dosen atau Rektorat serta orang tua mahasiswa tentang keterlibatan temannya Penyalahgunaan Narkoba atau Perbuatan Tawuran dan Anarkis. Turut serta di lingkungan tempat tinggalnya sebagai warga negara yang baik memberikan penyuluhan dan penerangan tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba. Melaporkan kepada Kepolisian setempat bilamana mengetahui, melihat, dan mendengar tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba.
BAB III
PENUTUP
A kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa sekolah dan universitas mempunyai peranan penting selain hal mendidik, yaitu peranan dalam pencegahan narkoba.
Selain guru dan dosen di sekolah dan universitas, orang tua juga mempunyai peranan penting dalam pencegahan narkoba, antara lain:
1. mengasuh anak dengan baik
2. mampu memberikan dorongan untuk meningkatkan kepercayaan diri anak
3. komunikasi
4. penanaman disiplin sejak dini
B saran
Dalam melaksanakan pendidikan pencegahan di sekolah dalam kurikulum maupun kegiatan exstrakurikuler sebaiknya menyangkut upaya meningkatkan kualitas hidup secara bertahap disisipkan pengetahuan atau pelajaran yang bertujuan untuk mensisialisasikan kebijakan penanggulangan dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
DAFTAR PUSTAKA
L. Tjahjadi. 2004.bina keluarga. Yogyakarta: Kanisius.
Juhaya S. Praja. 2005.hidup sehat. Jakarta: Kencana.
Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar